Jumat, 10 Oktober 2014

Demo Karyawan Tuntut Gaji

Unjuk rasa atau yang lebih dikenal dengan kata demo adalah fenomena yang tak asing lagi bagi telinga dan mata kita. Karena fenomena tersebut keraplah sering terjadi di sekeliling kita. Unjuk rasa atau demonstrasi (demo) adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang dihadapan umum, biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.

Demo umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa dan sekelompok orang yang tidak setuju dengan pemerintah dan menentang kebijakan pemerintah, atau para buruh yang tidak puas dengan perlakuan majikannya.Tetapi pada kasus yang akan saya sajikan berikut ini merupakan aksi unjuk rasa atau demo yang dilakukan oleh sekelompok karyawan suatu perusahaan yang menuntut akan haknya, ialah gaji yang belum dibayarkan.

Kasus :
Indosiar.com, Surabaya (Rabu : 27/08/2014) Pasca penutupan maskapai penerbangan Merpati sepuluh bulan silam, nasib pegawai masih terkatung-katung. Selasa kemarin, para pramugari, pilot serta karyawan Merpati, kembali berunjuk rasa menuntut pembayaran gaji mereka selama 9 bulan yang belum dibayar pihak perusahaan.
Dengan membentangkan berbagai poster dan spanduk, ratusan orang terdiri dari pramugari, pilot dan karyawan Merpati Air, berunjuk rasa di depan kantor gubenur Jawa Timur, di jalan Pahlawan Surabaya. Mereka menuntut agar Menteri BUMN, Dahlan Iskan, segera membayar gaji mereka selama bekerja sembilan bulan.
Para pengunjuk rasa mengaku sengaja mendatangi kantor gubenur Jawa Timur, agar aspirasinya didengar dan disampaikan ke pemerintah pusat. Pasalnya selama ini mereka tidak bisa unjuk rasa di kawasan penerbangan maupun hanggar Merpati dikawasan Juanda Sidoarjo Jawa Timur karena dilarang oleh pihak angkasa pura setempat.
Para demonstran berharap, Gubenur Jawa Timur dapat menjembatani, masalah yang dengan pemerintah, sehingga gaji mereka selama sembilan bulan bisa di bayar oleh pihak Merpati. Usai diterima pihak gubernur untuk menyampaikan aspirasi mereka, para demonstran membubarkan diri dengan tertib. (Sri Rama/Sup)

Pensiun Dini

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pensiun berarti orang yang sudah tidak bekerja lagi karena masa kerjanya telah usai tetapi tetap menerima tunjangan tiap bulannya. Pengertian tersebut dapat mengacu ke topik kali ini, yakni pensiun dini. Dimana pensiun dini adalah pensiun sebelum waktunya. Biasanya orang yang mengambil pensiun dini karena ia merasa jika karirnya di kantor sudah tidak bagus, tidak ada kemungkinan promosi dan gairah kerja semakin menurun. Biasanya hal ini dialami oleh karyawan yang berusia 40-an.

Berikut adalah contoh kasus pensiun dini. Tetapi fenomena pensiun dini ini ialah salah satu program dari sebuah perusahaan :

PT Gudang Garam Tbk di Kediri Jawa Timur hari ini mengumumkan program pensiun dini kepada ribuan karyawannya. Ada 2.088 karyawan borongan, SKT dan Operasional yang usia kerjanya minimal 20 tahun, bakal mendapat 'pesangon' 10 kali gaji plus.

Wakabid Humas PT Gudang Garam Tbk Iwhan Tricahyono menjelaskan ada beberapa keuntungan yang akan diterima karyawan yang ikut program pensiun dini, antara lain:

1. Dapat Uang Pensiun

Uang ini dibayarkan dimuka kepada Gudang Garam bagi karyawan yang ikut program ini. Namun besaran gaji masing-masing karyawan tak dirinci oleh pihak Gudang Garam.

"Karyawan dapat menerima uang pensiun di depan dengan tambahan 10 kali lipat dengan gaji yang diterimanya," kata Iwhan dalam konferensi pers di Kantor Unit 1, Kelurahan Semampir, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (9/10/2014) 

2. Tambahan Uang Pensiun

Selain mendapat uang pesangon 10 kali gaji, para peserta program pensiun dini akan mendapat uang tambahan sebesar 50% dari uang gaji mereka per bulan "Senilai hampir 50% dari gaji bulanannya," katanya.

3. BPJS Hingga 55 Tahun Tetap Dibayar

Peserta yang usianya belum sampai 55 tahun namun sudah ikut program pensiun dini, maka pihak Gudang Garam tetap membayarkan iuran BPJS hingga usia peserta 55 tahun. Misalnya bila ada karyawan berusia 44 tahun ikut program pensiun dini, maka selama 15 tahun ke depan iuran BPJS akan tetap dibayar oleh pihak Gudang Garam.

Selain itu, karyawan yang memilih program ini juga dapat menikmati fasilitas pelatihan kewirausahaan untuk persiapan usaha saat hari tua.



Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/10/09/153259/2714399/1036/program-pensiun-dini-karyawan-gudang-garam-dapat-pesangon-10-kali-gaji

Jumat, 03 Oktober 2014

MANAJEMEN, KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN

Tahukah kamu apakah itu manajemen, kepemimpinan dan perencanaan? Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dari manajemen, kepemimpinan dan perencanaan, maka saya akan mencoba untuk membahas ketiganya secara singkat.


MANAJEMEN

Manajemen memiliki arti yang banyak. Dari berbagai ahlipun memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai manajemen tersebut. Manajemen menurut Mary Parker adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Berbeda dengan ahli-ahli lainnya. Menurut Sondang Palan Siagian, manajemen adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Menurut Pariata Westra, manajemen adalah segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Kurikulum IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas, manajemen ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen ialah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Manajemen juga terbagi menjadi 5 jenis, yakni :
1.     Manajemen produksi, adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial seperti planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan), dan controlling (pengawasan), terhadap sistem-sistem produksi dengan tujuan agar produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
2.     Manajemen pemasaran, adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan penciptaan dan penyerahan barang atau jasa kepada konsumen atau masyarakat, agar dapat memperluas pasar bagi kemajuan suatu perusahaan atau industri.
3.     Manajemen personalia atau manajemen sumber daya manusia (SDM), adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam hal pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia secara terpadu untuk mencapai tujuan organisasi.
4.     Manajemen keuangan, adalah aktivitas dari pada fungsi manajemen untuk menyediakan segala kebutuhan finansial yang berkaitan dengan operasional perusahaan dan organisasi.
5.     Manajemen administrasi, adalah cara mengajukan informasi mengenai administrasi atau akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat membantu manajemen dalam menentukan garis-garis kebijaksanaan dan operasional sehari-hari dari pada suatu usaha.

Lalu apa yang dimaksud dengan psikologi manajemen? Jika manajemen dikaitkan dengan dunia psikologi, maka akan menimbulkan definisi baru yakni apa itu psikologi manajemen. Bisa disimpulkan bahwa psikologi manajemen ialah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.


KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Tetapi, kepemimpinan juga mempunyai banyak definisi dari berbagai ahli. Seperti menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus. Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Teori dalam kepemimpinan antara lain :
1.     Teori Great Man
Anda mungkin pernah mendengar bahwa ada orang-orang tertentu yang memang "dilahirkan untuk memimpin". Menurut teori ini, seorang pemimpin besar dilahirkan dengan karakteristik tertentu seperti karisma, keyakinan, kecerdasan dan keterampilan sosial yang membuatnya terlahir sebagai pemimpin alami. Teori great man mengasumsikan bahwa kapasitas untuk memimpin adalah sesuatu yang melekat, pemimpin besar dilahirkan bukan dibuat. Teori ini menggambarkan seorang pemimpin yang heroik dan ditakdirkan untuk menjadi pemimpin karena kondisi sudah membutuhkannya.
2.     Teori Sifat
Teori sifat berasumsi bahwa orang mewarisi sifat dan ciri-ciri tertentu yang membuat mereka lebih cocok untuk menjadi pemimpin. Teori sifat mengidentifikasi kepribadian tertentu atau karakteristik perilaku yang sama pada umumnya pemimpin. Sebagai contoh, ciri-ciri seperti ekstraversi, kepercayaan diri dan keberanian, semuanya adalah sifat potensial yang bisa dikaitkan dengan pemimpin besar. Jika ciri-ciri khusus adalah fitur kunci dari kepemimpinan, maka bagaimana menjelaskan orang-orang yang memiliki kualitas-kualitas tetapi bukan pemimpin? Pertanyaan ini adalah salah satu kesulitan dalam menggunakan teori sifat untuk menjelaskan kepemimpinan. Ada banyak orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian yang terkait dengan kepemimpinan namun tidak pernah mencari posisi kepemimpinan.
3.     Teori Kontingensi
Teori kontingensi fokus pada variabel yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin menentukan gaya kepemimpinan tertentu yang paling cocok. Menurut teori ini, tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik dalam segala situasi. Kesuksesan tergantung pada sejumlah variabel, termasuk gaya kepemimpinan, kualitas para pengikut dan aspek situasi.
4.     Teori Situasional
Teori Situasional mengusulkan bahwa pemimpin memilih tindakan terbaik berdasarkan variabel situasional. Gaya kepemimpinan yang berbeda mungkin lebih tepat untuk jenis tertentu dalam pengambilan keputusan tertentu. Misalnya, seorang pemimpin berada dalam kelompok yang anggotanya berpengetahuan dan berpengalaman, gaya otoriter mungkin paling tepat. Dalam kasus lain di mana anggota kelompok adalah ahli yang terampil, gaya demokratis akan lebih efektif.
5.     Teori Perilaku
Teori perilaku kepemimpinan didasarkan pada keyakinan bahwa pemimpin besar dibuat bukan dilahirkan. Teori kepemimpinan ini berfokus pada tindakan para pemimpin bukan pada kualitas mental. Menurut teori ini, orang dapat belajar untuk menjadi pemimpin melalui pengajaran dan observasi.
6.     Teori Partisipatif
Teori kepemimpinan partisipatif menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang ideal adalah mengambil masukan dari orang lain. Para pemimpin mendorong partisipasi dan kontribusi dari anggota kelompok dan membantu anggota kelompok merasa lebih berkomitmen terhadap proses pengambilan keputusan. Dalam teori partisipatif, bagaimanapun, pemimpin berhak untuk memungkinkan masukan pendapat dari orang lain.
7.     Teori Manajemen
Teori manajemen juga dikenal sebagai teori transaksional, fokus pada peran pengawasan kinerja, organisasi dan kelompok. Teori ini berdasarkan pada sistem imbalan dan hukuman. Teori manajemen sering digunakan dalam bisnis, ketika karyawan berhasil mereka dihargai, ketika mereka gagal mereka ditegur atau dihukum.
8.     Teori Hubungan
Teori hubungan juga dikenal sebagai teori transformasi, fokus pada hubungan yang terbentuk antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin transformasional memotivasi dan menginspirasi dengan membantu anggota kelompok melihat penting dan baiknya suatu tugas. Pemimpin fokus pada kinerja anggota kelompok dan juga ingin setiap orang untuk memaksimalkan potensinya. Pemimpin dengan gaya ini sering memiliki standar etika dan moral yang tinggi. 


PERENCANAAN

Dalam ilmu menejemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi pokok manajemen adalah perencanaan. Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.
Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat. Dan kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sedini mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
Adapun jenis-jenis perencanaan dalam organisasi ialah sebagai berikut :
1.      Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.

Perencanaan ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih.

Hal ini biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka panjang lebih dari 5 tahun.

Perencanaan strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.

2.      Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.

Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi.

3.      Perencanaan Operasional
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional.

Karena jadwal pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu yang singkat.

Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik.

Termasuk tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.

4.      Perencanaan Normatif
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.

Standar-standar tentang pendirian aturan dan / atau undang-undang dan / atau kebijakan dalam setiap kelompok atau organisasi, terutama untuk menjaga pengendalian, pemantauan dan pengembangan perencanaan dan pengembangan standar dan kebijakan. Perencanaan berhubungan erat dengan desain struktur organisasi. Ini berlaku di daerah yang sangat spesifik, yang umumnya adalah mereka yang mengawasi dan menentukan aspek pada tingkat lainnya tidak dapat dipisahkan.



Sumber :
8.     http://rachmabuana.blogspot.com/2013/10/manfaat-perencanaan-dan-jenis.html