Rabu, 29 Januari 2014

Resensi Novel Perahu Kertas

Judul : Perahu Kertas
Penulis : Dee / Dewi Lestari
Editor : Hermawan Aksan
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : I, Agustus 2009
Tebal : XII + 444 halaman; 20 cm
ISBN : 978-979-1227-78-0

Perahu Kertas merupakan novel keenam Dewi Lestari atau yang lebih akrab dipanggil Dee. Setelah sukses memikat hati para pembaca dengan buku tritologi Supernova-nya, Dee meluncurkan sebuah novel berjudul Perahu Kertas, yang sempat mati suri selama sebelas tahun karena dilupakan. Namun, akhirnya, novel ini berhasil diselesaikan dalam waktu 55 hari berkat kegigihan dan kenekatan seorang Dee. Bahkan Dee tidak meneruskan novel ini dari bab ke 34 sebagaimana yang dia tinggalkan sebelas tahun yang lalu. Melainkan  Dee menulis ulangnya dari nol. Dan Dee pun meresmikan sebuah proyek “bunuh diri”, yakni menulis novel sepanjang 75.000 kata dalam waktu 55 hari kerja.

Novel Dee kali ini, Perahu Kertas, berbeda dari novel-novel Dee yang lain. Novel Perahu Kertas lebih mudah dibaca dikarenakan kata-katanya yang ringan dan tidak terlalu berat. Tidak seperti novel Dee yang lain, yaitu Supernova, yang mempunyai kata-kata yang berat dan banyak terdapat istilah-istilah sains di dalamnya. Tetapi, Perahu Kertas juga merupakan novel yang berat jika dibandingkan dengan novel chicklit atau teenlit dikarenakan panjangnya cerita.



Jika para pembaca yang sudah membaca novel-novel Dee sebelumnya, mungkin, pada awal-awal membaca novel ini akan beranggapan bahwa ini bukanlah tulisan Dee, dikarenakan kata-kata yang ditulis oleh Dee di novel ini lebih ringan dan gaya bahasanya seperti gaya bahasa para penulis remaja pada umumnya. Namun jika novel ini ditelusuri lebih dalam, kekhasan Dee dalam menulis sebuah cerita pasti akan muncul dalam kata-katanya yang penuh makna dan berisi.

Sekilas novel Perahu Kertas tampak standar dan biasa-biasa saja karena bertemakan tentang cinta.  Tetapi seolah-olah novel Perahu Kertas membuka sebuah cakrawala baru. Cerita tentang cinta namun banyak unsur lain yang mendukung dan kuat dalam novel ini yang membuat novel ini begitu inspiratif dan edukatif, seperti tentang mimpi, persahabatan, dan kekeluargaan. Penggambaran tokoh, latar, dan alur yang begitu kreatif dan jelas membuat para pembaca novel Perahu Kertas tidak segan-segan untuk bermain dengan dunia imajinasinya dan membayangkan secara nyata apa yang terjadi dalam ceritanya.

Cerita yang terdapat pada novel Perahu Kertas dimulai dari kisah seorang Keenan, remaja yang baru saja lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal bersama neneknya di Amsterdam. Namun karena perjanjian dengan ayahnya, Keenan terpaksa pulang ke Indonesia dan berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi. Sementara Keenan sendiri sangat tidak menginginkannya dan lebih memilih untuk menjadi seorang pelukis dibandingkan seorang businessman. Keenan memiliki bakat melukis yang kuat dari ibunya dan dia tidak mempunyai cita-cita lain selain menjadi pelukis.

Sementara, di sisi lain, ada Kugy, seorang cewek unik yang cenderung banyak kejutan di dalam kehidupannya. Kugy juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Tak beda dengan Keenan, Kugy pun mempunyai cita-citanya sendiri, yaitu menjadi juru dongeng. Kugy sangat menggilai dongeng. Tak hanya mengkoleksi buku-buku dongeng dan punya taman bacaan, Kugy juga sangat senang menulis dongeng. Walaupun Kugy yakin menjadi seorang juru dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan yang akan diterima dengan mudah oleh khalayak umum. Akan tetapi, Kugy tak ingin lepas begitu saja dari dunia tulis menulis, Kugy lantas meneruskan pendidikannya di Fakultas Sastra.

Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko merupakan sepupu Keenan. Sementara Noni merupakan teman Kugy sejak mereka berdua masih kecil. Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.

Lambat laun, Kugy dan Keenan saling mengagumi dan tanpa mereka sadari mereka saling jatuh cinta, tanpa pernah ada kesempatan untuk saling mengungkapkan, dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan.  Kugy sudah mempunyai pacar bernama Ojos (panggilan yang semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu sedang dicomblangkan oleh Wanda, seorang kurator muda, yang merupakan sepupu Noni. Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang sejak adanya Wanda. Kugy lantas menjalani kegiatannya yang baru dan sibuk dengan kegiatan itu, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah Kugy bertemu dengan Pilik, muridnya yang nakal namun kelihatan cerdas. Pilik dan kawan-kawannya berhasil ditaklukan oleh Kugy dengan cara, ia membuatkan mereka kisah petualangan dengan mereka sebagai tokohnya, yang diberi judul: Jendral Pilik dan Pasukan Alit.  Kugy menuliskan kisah petualangan murid-muridnya itu di sebuah buku tulis, yang kelak diberikan kepada Keenan. Hubungan Keenan dan Wanda yang semula mulus, akhirnya hancur dalam semalam. Begitu juga dengan impian Keenan yang selama ini ia bangun dan perjuangkan, kandas dengan cara yang mengejutkan bersamaan dengan hancurnya hubungan ia dengan Wanda. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung dan keluarganya di Jakarta, lalu pergi ke Ubud dan tinggal bersama Pak Wayan yang merupakan sahabat ibunya.

Hari-hari bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman yang cukup disegani di Bali, sedikit demi sedikit mulai mengobati hati Keenan. Sosok yang sangat berpengaruh dalam penyembuhannya yaitu Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan pun akhirnya mulai bisa melukis lagi. Berbekal kisah petualangan Jendral Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan oleh Kugy, Keenan membuat lukisan-lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para korektor. Kugy, yang kesepian dan kehilangan sahabat-sahabatnya di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia cepat-cepat lulus kuliah dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywritter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius Aditya, atasan yang sekaligus sahabat abangnya, Karel. Dengan cara yang tak terduga karier Kugy naik daun dan menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu karena pemikirannya yang ajaib dan serba spontan. Namun sosok Remigius tidak melihat Kugy dari sisi itu. Remi menyukai Kugy tidak hanya dari ide-idenya, tapi juga semangat dan sisi keunikan Kugy. Dan akhirnya Remi pun harus mengakui bahwa ia jatuh hati kepada Kugy. Sebaliknya, ketulusan Remi meluluhkan hati Kugy dan membuatnya memilih Remi.

Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, memaksanya untuk pulang ke Jakarta dan harus menjalankan perusahaan ayahnya karena tidak mempunyai pilihan lain. Pertemuan antara Keenan dan Kugy tidak bisa terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi dan bercanda seperti masa-masa jayanya dulu. Semuanya dengan kondisi yang berbeda. Dan kembali hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa memasrahkan dirinya kemana aliran cinta membawanya. Dari sinopsis di atas, kita bisa menghetahui, bahwa sesungguhnya, kemanapun cinta kita dilabuhkan di suatu tempat yang kita mau, tetapi sejujurnya, hati selalu tahu dimana sepantasnya ia dimuarakan.  Hati tidak perlu memilih siapa yang akan dicintainya, tetapi sebaliknya, hati dipilih oleh cinta itu sendiri. Novel ini diwarnai oleh pergelutan idealisme, tawa, tangis, dan cinta. Semua dikemas rapi oleh Dee sehingga meninggalkan bekas yang mendalam setelah membaca novel ini.

Walaupun banyak latar yang dipakai oleh novel ini, yaitu Belanda, Jakarta, Pantai Ranca Buaya, dan Ubud, tidak sama sekali membuat para pembaca kebingungan saat membacanya dan menjadikan novel ini banyak detail-detail penjelasan latar yang tidak diperlukan. Tetapi sebaliknya, cerita ini mengalir begitu saja bagai perahu kertas yang berlayar tanpa halangan. Meskipun pada bagian bahasa Balinya menggunakan bahasa yang termasuk kasar karena ejekkan tetapi tidak mengurangkan nilai novel Perahu Kertas di hati para pembaca.

Kesimpulan yang bisa didapatkan oleh para pembaca novel Perahu Kertas sendiri tak lebih dan tak bukan adalah pujian-pujian yang mampu membangkitkan semangat untuk membaca novel ini sendiri. Novel ini begitu edukatif dikarenakan kita bisa banyak belajar dari novel ini. Mulai dari bagaimana kita harus tetap semangat dalam meraih mimpi-mimpi kita.  Dan ada satu kutipan kata yang begitu mengena dalam novel ini, “Kita harus menjadi sesuatu yang bukan diri kita, untuk akhirnya menjadi sesuatu yang merupakan diri kita sendiri”.Terkadang tidak semua mimpi kita bisa kita raih begitu saja. Banyak pengorbanan yang harus dilakukan dan salah satunya adalah menjadi apa yang bukan diri kita inginkan, seperti halnya Kugy. Untuk menjadi seorang juru dongeng tidak semudah membalikan telapak tangan. Kugy berpikir, dia harus mempunyai profesi yang layak dan menghasilkan gaji yang cukup untuk memenuhi kehidupannya. Baru setelah itu, dia mempunyai profesi sampingan berupa juru dongeng.

Dari novel ini kita juga belajar arti dari sebuah perjuangan dalam meraih cita-cita dan impian yang kita damba-dambakan. Jadi, untuk seseorang yang sedang putus asa dan kehilangan semangatnya, novel ini layak dikonsumsi untuk membangkitkan semangat dan menambah inspirasi. Dibumbui kisah cinta yang begitu membuat emosi melonjak-lonjak, novel Perahu Kertas sangat membantu kita untuk belajar lebih lanjut apa arti dari cinta itu sendiri. Seperti perahu kertas yang dihanyutkan di parit, di empang,  di kali, di sungai, tapi selalu bermuara di tempat yang sama. Meski pahit, sakit, dan meragu, tapi hati sesungguhnya selalu tahu.

 Sumber : http://wiwietseptiani.wordpress.com/2013/11/12/contoh-resensi-novel-perahu-kertas/

Berbagai Hasil Penelitian dan Teknik Penelitian Online


1)      Komputer dan internet mengubah ingatan manusia
Komputer dan internet mengubah sifat ingatan manusia, begitulah kesimpulan yang dihasilkan sebuah penelitian yang dimuat dalam majalah Science. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa jika seseorang diajukan pertanyaan-pertanyaan sulit, maka mereka akan memikirkan komputer.
Ketika mereka mengetahui bahwa berbagai fakta nantinya akan didapat melalui komputer, maka ingatan mereka menjadi tidak begitu baik, karena mereka mengetahui bahwa mereka dapat mengandalkan sumber lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.

2)      Efek psikologis facebook bagi kesehatan mental
Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang kecanduan facebook atau situs jejaring sosial lainnya, misalnya mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman. Serta rajin juga dalam membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski orang tersebut tidak mengirimkan pesan atau men-tag foto diri kita dalam fotonya. 

Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan bahwa kecanduan situs jejaring sosial seperti facebook atau myspace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Hal ini memang bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, dimana pengguna di iming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan saat ini.

Etika dalam Internet


Peraturan yang harus dilakukan dalam etika dalam penelitian internet antara lain :

1)      Menghormati martabat subjek penelitian
Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek harus dihargai.

2)      Asas kemanfaatan
Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko atau dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.

3)      Berkeadilan
Dalam melakukan penelitian setiap orang diberlakukan sama berdasarkan moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.

4)      Informed consent 
      Informed consent merupakan pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian. Aspek utama informed consent ialah informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent harus ada penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian, tata cara penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang mungkin terjadi, maupun adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja. Dalam penelitian yang dilakukan harus menghargai kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau subjek penelitian dalam melakukan survey di internet. Responden harus dijamin dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian akan menyinggung ke arah hak asasi manusia. Meskipun suatu penelitian sangat bermanfaat tetapi apabila melanggar etika penelitian, maka penelitian tersebut tidak boleh dilakukan.

Penelitian Psikologi dan Internet


1. Publikasi Online 

Publikasi adalah kata yang berasal dari kata publish, atau publisis, atau publistik, yang  mempunyai arti memberitahukan, mengumumkan, dan menyiarkan. Sedangkan online berarti terkoneksi, terhubung, aktif, dan siap operasi, atau dapat berkomunikasi dengan atau dikontrololeh komputer, laptop atau apa saja yang dapat mengakses internet. Online juga dapat diartikan suatu keadaan dimana sebuah device terhubung dengan device lain, atau keadaan dimana device terhubung device lain dibantu dengan internet dengan menggunakan perangkat seperti modem, wifi, atau LAN. Secara garis besar bahwa publikasi online merupakan suatu informasi atau pesan atau pengumuman dalam bentuk online atau diterbitkan atau diumumkan dalam dunia internet melalui media elektronik, baik melalui komputer, laptop, atau apa saja yang dapat terhubung dalam dunia online. Dan banyak sekali manfaat dari publikasi online ini, terutama di jaman sekarang yang rata-rata semua orang dapat terhubung atau menggunakan internet untuk alat mencari atau bertukar informasi. Banyak yang dapat dilakukan dalam publikasi online, misalkan berjualan, atau memasarkan produk-produk. Bahkan banyak perusahaan ataupun home production yang dipasarkan melalui publikasi online.

Dengan adanya publikasi online, semua hal-hal dapat dilakukan dengan mudah. Manfaat lainnya ialah lebih hemat biaya, karena biayanya relatif murah dan cukup bagus, karena tidak hanya masyarakat dalam negeri yang dapat mengetahui kita menggunakan publikasi online ini, tetapi masyarakat luar negeripun dapat mengetahuinya. Itulah sebagian manfaat dari publikasi online di era modern seperti ini, yang mengutamakan kemudahan, kecepatan dan hemat akan apapun.